Rabu, 25 Juli 2012

Pemkab Kepulauan Selayar Efektifkan Perda Baca Tulis Al Qur’an



Perlahan tapi pasti, penerapan Peraturan Daerah Baca Tulis Al Qur’an di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan mulai berjalan efektif, khususnya bagi pasangan calon pengantin. Hal ini mulai diefektifkan di hampir seluruh Kantor Urusan Agama pada tingkat kecamatan pulau dan daratan.
Bahkan, peraturan serupa mulai diterapkan bagi pendaftar calon siswa baru mulai dari tingkat sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, termasuk bagi  calon pegawai negeri sipil daerah yang akan diangkat sebagai PNSD.
Wakil Bupati Kepulauan Selayar, H. Saiful Arif, SH menandaskan “kedepan, kewajiban baca tulis Al Qur’an juga akan diberlakukan efektif bagi pejabat eselon yang akan naik pangkat”.
Penegasan ini disampaikannya dalam rangkaian kunjungan Safari Ramadhan 1433 H yang dipusatkan di Masjid Nurul Taqwa, Dusun Saluk, Desa Bontonasaluk, Kecamatan Bontomatene hari, Selasa, (23/7) malam lalu.        
Menurutnya, penerapan peraturan daerah Baca Tulis Al Qur’an merupakan bentuk aplikasi dukungan pemerintah kabupaten di dalam mewujudkan Kabupaten Kepulauan Selayar sebagai kabupaten kepulauan yang maju, sejahtera, dan religius, sekaligus merupakan implementasi  perwujudan “Motto Selayar Mapan Mandiri,” tegas H. Saiful Arif, SH. (fadly syarif)  

Bangunan Los PK 5 Di Bagian Selatan Plaza Marina

Setelah dermaga kayu Kota Benteng pupus termakan perputaran roda zaman. Kini, Pemerintah Daerah mendirikan bangunan los pedagang kaki lima di areal ex. Dermaga Kayu. Bangunan bercat warna biru yang didirikan di sebelah selatan Plaza Marina.  

Kantor Bea & Cukai Bagian Tak Tepisahkan Dari Kota Selayar Masa Lalu

Bangunan Kantor Bea & Cukai Kabupaten Kepulauan Selayar Merupakan Satu-satunya bangunan kantor yang tersisa dari Kota Selayar Masa Lampau. Setelah tanggul pantai bagian barat Kota Benteng, dirombak oleh Pemerintah Otonomi Daerah dan Digantikan Posisinya oleh Plaza Marina (PM).

Monumen Perjuangan Amris


Monumen Perjuangan Amris di Depan Tribun Lapangan Pemuda Benteng merupakan satu-satunya saksi sejarah perjuangan Amris di Daratan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan. Di bawah kaki monumen ini pula diabadikan sedikitnya 27 nama tokoh pejuang Bumi Tanadoang yang gugur Dalam Perjuangan Amris.

Yang Tersisa Dari Kota Selayar Masa Lalu

Monumen Perjuangan Amris & Tugu AMD Manunggal XX di depan Tribun Lapangan Pemuda Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulsel

Jumat, 06 Juli 2012

Mako Polres Kepulauan Selayar Dudukkan Oknum Wartawan Sebagai Tersangka Kupon Putih

    Ilyas alias Muh. Ilyas Alias Raja Baso terpaksa harus menghuni hotel prodeo Mako Polres Kepulauan Selayar, pasca ditangkap oleh team cream serse polres setempat, lantaran diduga terlibat kasus 303 judi kupon putih.
     Tersangka ditangkap polisi saat sedang merekap nama dan pasangan nomor kupon putih, di salah satu warung kopi di Ibukota Benteng sekira satu pekan lalu.
    Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka yang tercatat sebagai pekerja journalis pada salah satu media cetak bulanan ini, terancam diganjar pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara atau pasal 303 BIS dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.(*)  

Kamis, 05 Juli 2012

PNS Unsur Utama Dalam Peningkatan SDM Aparatur


Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan unsur utama peningkatan sumber daya manusia aparatur yang memiliki peranan sangat strategis dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
Hal ini mengartikan, bahwa seorang Pegawai Negeri Sipil harus mampu memainkan perannya di masyarakat yang diwujudkan dalam sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral, bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawab sebagai pelayan publik, serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
Kompetensi seorang Pegawai Negeri Sipil yang nantinya akan memangku jabatan dalam bidang tugas masing- masing. Diklat Prajabatan Golongan III Angkatan Ke II merupakan syarat mutlak yang wajib diikuti oleh seorang calon pegawai negeri sipil sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
Diklat prajabatan ini, selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional yang dilandasi kepribadian dan Etika PNS sesuai kebutuhan instansi juga untuk menciptakan sumber daya aparatur yang mampu berperan sebagai agen pembaharu serta mampu menciptakan kesamaan
visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintahan umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik.
Oleh karena itu para calon pegawai negeri sipil yang telah mengikuti prajabatan yang telah mengikuti seluruh rangkaian prajabatan diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan selama Diklat Prajabatan, ketika kembali ke unit kerjanya masing-masing, terlebih lagi ketika berada di tengah-tengah masyarakat.
Sehingga dengan demikian, akan terwujud iklim budaya disiplin dan etos kerja yang terarah pada tercapainya profesionalitas aparatur untuk bersama-sama membangun Kabupaten Kepulauan Selayar yang tercinta.
Ilmu yang didapatkan selama mengikuti Diklat Prajabatan ini merupakan modal dalam meniti karier sebagai pegawai negeri sipil di Kabupaten Kepulauan Selayar yang masih sangat terbatas dari sisi Sumber Daya Manusia dan Fasilitas Kedisplinan.
Ketekunan dalam mengikuti Diklat Prajabatan ini sangat menentukan berhak tidaknya diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil sesuai hasil penilaian objektif panitia pelaksana dan Widyaiswara.
Para peserta Golongan III angkatan II diharapkan betul-betul dapat mengemban tugas sebagai aparatur pemerintah di Kabupaten Kepulauan Selayar dengan penuh dedikasi, loyalitas jujur dan bertanggung jawab demi tercapainya nilai ibadah yang akan menuntun kita semua mencapai sukses.
Untuk itu kami berjanji dalam hati kami bahwa dalam menjalankan tugas akan senantiasa : Menjalin kebersamaan dan kerja sama dengan melakukan koordinasi integrasi, sinkronisasi dan harmonisasi antar unit kerja utamanya yang terkait, agar sinergis.
Membina sikap mental yang arif dan bijaksana serta meningkatkan kemampuan profesional dalam memberikan pelayanan secara efektif dan efisien. Meningkatkan kreatifitas, inovasi dan inisiatif serta kegairahan untuk menunjang produktifitas kerja.
Mengakhiri sambutan sebagai ketua Angkatan mewakili peserta prajabatan angkatan ke II kami meminta maaf yang sebesar-besarnya jikalau selama diklat prajabatan ada ucapan dan tingkah laku yang tidak berkenan dihati kiranya dapat dimaafkan.  
Pada  malam yang berbahagia ini mari kita saling memaafkan karena sadar atau tidak pasti ada kata dan perbuatan yang tidak berkenan dihati, kami juga tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Pembina, Instruktur, dan Panitia Pelaksana atas arahan, bantuan,dan kerjasamanya selama ini, karena tanpa Bapak/Ibu semua Diklat Prajabatan ini tidak akan terlaksana dengan baik.(fadly syarif)


Pelaminan Bambu Bittik Tak Pernah Lekang Oleh Waktu


       Kehadiran pelaminan modern, ternyata belum mampu menggantikan posisi pelaminan tradisional berbahan baku bambu bittik. Sebuah komoditas bambu langka yang hanya bisa dijumpai di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan.
Tradisi penggunaan pelaminan tradisional berbahan baku bambu bittik di atas rumah seorang pengantin mempelai wanita, tumbuh lestari di tengah-tengah hiruk pikuk kehidupan modernisasi masyarakat yang banyak dimanjakan oleh pemanfaatan barang jadi.
Transformasi budaya yang diserap dari adat-istiadat suku bugis ini, seakan tak pernah lekang oleh waktu dan sama sekali tidak terpengaruh oleh kehadiran pelaminan modern yang proses pemasangannya tergolong sangat simple.
Adat kebiasaan yang sudah tumbuh sejak ratusan silam ini merupakan simbol konsistensi masyarakat Bumi Tanadoang dalam rangka mendukung program pelestarian nilai-nilai seni dan budaya para leluhur masyarakat di penghujung selatan Provinsi Sulsel itu, terutama di lingkungan keluarga berdarah biru, berketurunan bangsawan, ataupun keluarga keturunan para penguasa terdahulu di era kedikjayaan kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Selain memiliki kebiasaan menggunakan pelaminan berbahan baku bambu bittik, masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar juga mempunyai adat kebiasaan membangun pintu gerbang di depan tangga rumah seorang pengantin mempelai wanita.
Oleh masyarakat lokal, pintu gerbang tersebut kerap diistilahkan dengan sebutan pangsa. Dimana bahan bakunya rata-rata, berasal dari komoditas bambu bittik.  Pembangunan pangsa, menandai telah usainya penyelenggaraan prosesi akad nikah seorang pengantin mempelai wanita pada sebuah rumah.
Pasalnya, pembangunan pangsa terbalut kain putih panjang ini tidak berlaku umum bagi lingkungan keluarga pengantin mempelai laki-laki. Masih terkait dengan pemanfaatan komoditas bambu bittik pada penyelenggaraan prosesi akad nikah, khusus di lingkungan keluarga pengantin mempelai laki-laki, bambu bittik terkadang lebih banyak dimanfaatkan pada proses pembuatan wadah penyimpanan barang bawaan pengantin pria untuk mempelai wanita yang dalam dialek bahasa setempat, biasa diistilahkan dengan erang-erang.
Biasanya, wadah penyimpanan barang bawaan yang menyerupai tandu tersebut diisi dengan beraneka ragam komoditas buah-buahan, semisal : pisang, tebu, kelapa muda, dan buah pinang dan beraneka jenis buah-buahan lain yang menjadi komoditas andalan daerah setempat.
Tak hanya banyak dimanfaatkan pada prosesi akad nikah. Akan tetapi,  komoditas bambu bittik juga sangat banyak dimanfaatkan dalam proses pembuatan keranda jenazah di daerah pedalaman terpencil Kabupaten Kepulauan Selayar.
Bahkan, tak sedikit pengusaha warung makan ataupun cafe di daerah ini yang memanfaatkan komoditas bambu bittik sebagai bahan baku bangunan dan pernak-pernik lain untuk sekedar menghias ruangan warung, termasuk ruangan kasir.
Tiga  diantara  warung makan, dan cafe tersebut adalah  Warung Makan Halena di Jalan Poros Bonea, Kelurahan Benteng Utara dan Cafe Tempat Biasa di Jalan Poros S. Siswomiharjo, Benteng,  serta warung bambu di jalur Kantor Bupati Kepulauan Selayar. (Laporan : Fadly Syarif).